Taklukan ODOP: Jangan Menyerah!
Sudah pukul 22.27 WIB dan saya maih ketik-hapus-ketik-hapus. Padahal sudah sejak tadi pukul 21.00 WIB di depan laptop. Nulis di jam-jam keramat memang selalu memacu adrenalin sendiri. Sampai tulisan ini diketik, sudah ada beberapa tema tulisan yang akhirnya saya batalkan. Entah rasanya kurang pas untuk meneruskan. Saya termasuk orang yang tidak bisa jarang menulis cepat.
Alasan Kenapa Tak Boleh Menyerah ODOP
Rasanya mau menyerah saja. Tutup laptop, padamkan lampu, tarik selimut. Namun, kenapa sayang sekali? Tidak bisa, saya harus menyelesaikan tantangan ini.
1. Apa yang Dimulai Harus Diselesaikan!
2. Katanya Mau Latihan Konsisten?
Niat awal saya mengikuti ODOP adalah melatih konsistensi. Sebelum mengikuti ODOP, semangat nulis saya tuh anget-anget tahi ayam. Satu minggu saya bisa menyelesaikan 7 tulisan berturut-turut. Setelah itu, saya bisa rehat hingga berbulan-bulan. 🙈
Sebagai calon blogger sukses 😅, tentunya hal ini tak bisa dibiarkan terus menerus. Saya harus berubah. Saya harus membiasakan diri bahwa ngeblog bukan lagi sebuah keharusan, tapi kebutuhan. Konon, sesuatu yang dipaksa terus-menerus akan menjadi kebiasaan. Saya sedang berusaha di fase ini. Jika saya berhenti di sini, maka kebiasaan yang baru saya bangun akan roboh. Tidak, tulisan ini harus selesai!
3. Sudah Sejauh Ini, Yakin Mau Berhenti?
Sudah empat pekan, lho? Enggak sayang? Empat pekan bukan waktu yang sebentar. Empat pekan berjibaku dengan segala kesibukan sebagai ibu, abdi negara, dan sok-sokan jadi blogger. Ingat pekan pertama deh ketika suami sakit? Kamu mati-matian menyelesaikan tantangan agar tidak "lulus" lebih awal. Ingat bagaimana beratnya pekan keempat ketika laptopmu bermasalah sementara kamu harus menyelesaikan berbagai laporan pekerjaan dan tulisan yang harus disetor? Yakin mau berhenti di sini? Saya rasa TIDAK!
4. Utang itu Berat, Jangan!
5. Kalahkan Musuh Terbesarmu!
Udah, begitu saja? Nyerah? Yakin enggak ada ide? Angkat tangan gara-gara mata lengket? Enggak mau berjuang? Sebenarnya masalahnya di kamu sendiri. Kamu terlalu banyak alasan. Kamu terlalu banyak untuk dimaklumi.
Enggak ide? Kata siapa? Ide banyak. Ketika ide menulis tak kunjung datang, coba deh tarik nafas dalam-dalam. Kalau perlu, tutup mata sekejap. Jika sudah fresh, tulis apapun yang terlintas saat itu juga.
Seharian tadi aku sibuk. Enggak ada waktu buat nulis. Aduuuuh ... Jangan terlalu banyak alasan deh! Jangan merasa menjadi orang sibuk sedunia! Kmau kira teman-temanmu Pejuang ODOP tuh pengangguran? Mereka sama sibuknya. Kalau mereka bisa, kenapa kamu enggak?
Baik! Baik! Saya akan menulis. Ya, tulisan untuk hari ini harus selesai!
15 komentar untuk "Taklukan ODOP: Jangan Menyerah!"
Sip sip prinsipnya jangan suka utang, serius sekalinya utang udah deh ambyar mudah memberikan toleransi kepada diri sendiri nggak akan majuuu hwa suka tulisannya
Pasti bisa..
Btw, Kakak keren loh..
Bisa bikin satu artikel non fiksi dlm waktu 30 menit
Sugeng rawuh di susanadevi.com. Silakan tinggalkan jejak di sini. Semua jejak yang mengandung "kotoran" tidak akan ditampilkan ya!