Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunikasi dalam Keluarga Itu Penting. Begini Komunikasi Suami Istri Seharusnya!

komunikasi-dalam-keluarga

 Apa yang paling menyedihkan dari tinggal dalam satu rumah tapi tidak saling mencintai?

Saya selalu mengatakan pada ayahnya anak-anak bahwa saya tidak mau tinggal satu rumah tanpa cinta. Hidup berumah tangga bukan sekadar berlindung di atap rumah yang sama dan saling membagi tugas. Rumah bukan kos-kosan yang hanya digunakan untuk pulang melepas penat. 

Mungkin karena orang tua saya berpisah, saya memiliki trauma tersendiri mengenai rumah tangga. Konsep saya tentang rumah tangga adalah tentang saling mencintai sampai tua. Perpisahan orang tua saya menyadarkan saya bahwa tak ada cinta yang abadi. Oleh karena itu, penting sekali untuk merawat dan menumbuhkan cinta terhadap pasangan.

Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan

Salah hal penting untuk menjaga cinta dalam rumah tangga adalah komunikasi yang baik. Banyak pernikahan kandas karena buruknya komunikasi antara suami dan istri. Komunikasi yang baik lebih meminimalisir terjadinya salah paham. Inilah pentingnya komunikasi dalam keluarga perlu dijaga.

1. Menghindari Salah Paham

Pernah enggak merasa bahwa ternyata apa yang Kawan Suzan pikirkan dan suami pikirkan ternyata tak sama? Saya sering. 😅

Baru-baru ini saya berantem sama suami, eh bukan berantem, hanya selisih pendapat sih. Pasalnya, ada sebuah pekerjaan saya yang kurang maksimal. Nah, saya menyayangkan mengapa Pak Tadjie tidak mengoreksi pekerjaan saya. Secara, dia kan lebih senior di bidang ini. Apalagi, selama ini doi termasuk salah satu pendega di sekolahnya. 

Menyadari ada kesalahan dalam pekerjaan saya, terjadilah *BooM*! Kecewa, sedih, nyesel jadi satu. Nah, saya sampaikan lah unek-unek saya. Kenapa doi tidak memperhatikan pekerjaan saya. Toh, dia bahkan membuatkan pekerjaan serupa untuk beberapa rekan kerjanya. Maka, ngamuklah saya. 😈😅

Setelah melewati perdebatan sengit tanpa adu jotos, ternyata ada yang salah di antara kita berdua. Pak Tadjie menganggap saya sudah cukup pintar dan bisa mengerjakan tugas tersebut. Saya pun salah karena hanya meminta Pak Tadjie ngoreksi di batas-batas pengumpulan. 

Inilah masalah. Harusnya sedari awal kami saling berkomunikasi dengan baik. Pak Tadjie mengingatkan dan mengecek pekerjaan saya. Saya pun meminta beliau untuk mengoreksi pekerjaan saya. Jika di awal hal tersebut dilakukan, tentu saja masalah tersebut bisa dihindari.

2. Menghidupkan Rumah

Apa jadinya  jika orang stau rumah bicara seperlunya? Apa jadinya jika masing-masing anggota rumah tangga berpikir yang penting "bagian" pekerjaanku beres? Pasti sepi tuh rumah!

Berumah tangga bukan sekadar hidup satu rumah untuk saling membagi peran, bukan?

Menceritakan sesuatu yang heboh di tempat kerja masing-masing bahkan menceritakn hal yang kadang sama sekali enggak penting bisa menjadi pemantik agar rumah tetap hidup. Rumah yang hidup tentu saja akan sangat dikangeni. 

"Aku mau pulang ah, kangen sama suami dan anak!"
"Enggak, ah! Aku pulang saja. Aku pengen cepet-cepet ketemu istri dan anak."

Ini berlaku kalau rumah selalu menjadi tempat nyaman untuk pulang. Tentu saja, agar rumah menjadi tempat yang selalu dirindukan anggota keluarga, komunikasi yang baik wajib ada.

3. Membangun Karakter Anak

Komunikasi orang tua berpengaruh sekali terhadap karakter anak. Saya sebagai anak dengan orang tua yang bercerai menjadi seseorang yang keras, eh ralat: berpendirian kuat. Saya sulit percaya terhadap orang lain. Nah, hal semacam ini tidak ingin terjadi pada anak-anak saya. 

Oleh karena itu, saya selalu berpesan pada suami kalau ingin anak-anak sehat jiwa dan raga, Ayah dan Ibuk harus sehat terlebih dahulu. Rumah tangga tanpa komunikasi tentu sangat tidak baik untuk perkembangan anak.


Menjalin Komunikasi Rumah Tangga

Komunikasi yang sehat dalam rumah tangga bukan datang dengan sendirinya. Komunikasi yang baik ini perlu dibangun. Berikut adalah tips yang bisa dicoba.

1. Biasakan untuk Mengobrol

Yups! Ngobrol. Ngomong ngalor-ngidul atau berdiskusi mengenai berbagai hal cukup ampuh untuk membangun komunikasi yang baik. Biasakan untuk menceritakan apa saja terhadap pasangan. Agendakan bahwa harus ada obrolan setiap hari. Entah ketika makan bersama, enatah ketika santai sembari menunggu senja menghilang. Intinya adalah ngobrol. Ngobrol apa saja. 

2. Tak Ada Gadget di Antara Kita

Ada waktu-waktu yang mengharuskan setiap pasangan suami istri tidak perlu memegang gadget masing-masing. Simpan gadget ketika sarapan di meja makan, nonton TV di ruang keluarga, atau sedang bermain dengan buah hati. Jika memang ada keperluan menggunakan gadget, karena pekerjaan, komunikasikan sejak awal. Intinya, ketika sedang bersama, sebisa mungkin simpan gadget dan nikmati obrolan saja.

3. Luangkan Waktu Melakukan Kegiatan Bersama

Ini penting banget. Sesibuk apapun masing-masing sediakan waktu untuk melakukan kegiatan bersama. Kegiatan wajib yang harus dilakukan bersama di keluarga saya adalah makan. Jadi, ketika makan, kami selalu membiasakan diri duduk di meja makan bersama, makan atau tidak makan. Misal, kebetulan saya sudah makan di kantor, sesampai di rumah saya pun akan tetap menemani Pak Tadjie makan, begitupun sebaliknya.

Momen lain, acara masak bersama menjadi salah satu bentuk ikhtiar kami untuk saling menjaga cinta. Biasanya sih, kami masak bareng kalau kebetulan ingin makan mie instan atau sambal. Soalnya, selera kita beda. Jadi, biar pas di lidah masak makanan masing-masing menjadi pilihan. Ini upaya untuk menjaga cinta walau beda selera.😂

4. Bermain

Siapa bilang bermain hanya untuk anak-anak. Orang dewasa juga butuh bermain. Sesekali bermain tebak-tebakan atau mengajak anak bermain bersama menjadi cara yang cukup ampuh untuk menjalin komunikasi yang baik untuk suami-istri. 

5. Ambil Gadget Saat Tak Bersama

Nah, ini juga penting. Ketika sedang tak bersama, jangan lupa memberi kabar. Cukup say hello atau menanyakan apa yang sedang dilakukan cukup membuat pasangan merasa diperhatikan. Lebih-lebih kalau bilang "aku kangen". 😅

Tanyakan kapan pasangan pulang. Beri komentar pada status yang diunggah pasangan. Jangan sampe, melihat postingan orang lain rajin komentar, giliran lihat postigan bini langsung si scroll.😆

6. Beri Kejutan

Siapa yang tidak suka kejutan? Apalagi wanita. Nah, ketika hubungan terasa monoton dan gini-gini saja, coba deh beri kejutan. Tidak perlu mewah kok. Kadang membuatkan mie instan ketika lagi turun hujan bisa membuat istri senyum-senyum loh. Lah, bagaimana. Bagi ibu seperti saya, mi instan itu mewah.

Nah, untuk suami, masakkan masakan kesukaannnya atau belikan sesuatu yang menjadi hobinya. Pak Tadjie misalnya, dia hobi banget bertanam dan berternak. Dia suka banget melihara ayam. Saya mah yakin, kalau pulang kerja saya bawa anak ayam, apalagi jenis ayam hias, dia bakal senyum seharian. 😁

7. Jangan Ada Dusta

Paling vital ini, mah. Kunci kelanggengan rumah tangga adalah kejujuran masing-masing pasangan. Tak ada kebohongan demi kebaikan. Namanya bohong,  ya bohong saja. Tidak ada yang suka dibohongi, maka jangan sekali-kali bohong, apalagi terhadap pasangan. Sekalipun menyakitkan, kejujuran selalu lebih manis. Ini adalah kunci komunikasi suami istri yang perlu dijaga. Jika prinsip ini dilakukan, niscaya akan menumbuhkan kepercayaan satu sama lain.


Penutup

Tak ada rumah tangga yang damai sentosa. Tak ada pernikahan yang mulus tanpa masalah. Setiap rumah tangga memiliki ujian masing-masing. Kunci melewatinya adalah menjalin komunikasi. Komunikasi suami istri harus terjalin dengan baik. Ini adalah pondasi. 

Salam,
susana-devi


Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.