Kesalahan Berbahasa di Sekitar Kita

kesalahan berbahasa

Kesalahan Berbahasa di Sekitar Kita‒Menurut Kridalaksana, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri oleh para anggota kelompok sosial. Sebagai sebuah sistem, bahasa tidak tersusun secara acak atau sembarangan. Bahasa memiliki keseluruhan aturan atau pedoman yang bisa dirujuk penggunanya.

Apakah semua pengguna bahasa sudah paham betul dengan "sistem" bahasanya? Misalnya nih, sebagai orang Indonesia, sudah kah Kawan Suzan paham bagaimana penggunaan bahasa Indonesia yang benar?

Kesalahan Berbahasa

Saya yakin tidak ada satupun pengguna bahasa yang 100% benar dalam menggunakan bahasanya. Siapa pun pasti dapat melakukan kesalahan berbahasa dalam penggunaan bahasa sehari-hari, tidak peduli orang dewasa yang sudah menguasai bahasanya sampai tingkat mahir atau pun anak-anak dan orang asing yang sedang mempelajari sebuah bahasa.

Sepanjang pengalaman saya sebagai pengguna bahasa, kesalahan berbahasa ini tidak mengganggu fungsi bahasa sebagai alata komunikasi. Penutur dan mitra tutur umumnya akan memahami apa makna bahasa yang disampaikan sekalipun ada kesalahan yang dilakukan. Namun, tentu saja kesalahan berbahasa yang digunakan penggunanya ini sangat berdampak pada eksistensi bahasa itu sendiri. Pojok Bahasa yang ada di dalam blog ini sengaja saya buat untuk mengikat pengetahuan bahasa yang bisa saja terlupa kapan pun.

Pengertian Kesalahan Berbahasa

Apa sih sebenarnya yang dimaksud kesalahan berbahasa? Kesalahan berbahasa adalah pelanggaran terhadap kode bahasa yang diakibatkan kurang sempurnanya pengetahuan dan penguasaan terhadap kode bahasa tersebut. Dengan kata lain, pengguna bahasa belum menginternalisasikan kaidah bahasa dengan sempurna.

Kesalahan berbahasa tidak sama dengan kekeliruan berbahasa. Kesalahan berbahasa lebih disebabkan kurangnya pengetahuan bahasa, sedangkan kekeliruan disebabkan kurang maksimalnya penerapan kaidah bahasa yang sudah diketahui. Orang yang melakukan kesalahan bahasa tidak tahu kaidah bahasa yang seharusnya. Sementara, orang yang melakukan kekeliruan  berbahasa pada dasarnya ia tahu sistem bahasa yang semestinya, hanya saja ia melakukan kesalahan dalam perfomance. Pengguna bahasa yang melakukan kekeliruan berbahasa mampu mengoreksi kesalahan yang dilakukan dengan mandiri setelah mencermati kembali penggunaan bahasanya.

Kesalahan berbahasa Indonesia adalah kesalahan pemakaian bahasa yang tidak sesuai kaidah/ sistem bahasa Indonesia. Apa patokan benar atau salah penggunaan bahasa Indonesia? Acuan kaidah bahasa Indonesia adalah Tata Bahasa Baku, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Taksonomi Kesalahan Berbahasa

Ada empat taksonomi kesalahan berbahasa yaitu  (1) Taksonomi Kategori Linguistik, (2) Taksonomi Siasat Permukaan, (3) Taksonomi Komparatif, dan (4) Taksonomi Efek Komunikatif .

Taksonomi Kategori Linguistik adalah pembagian kesalahan berbahasa berdasarkan kesalahan-kesalahan yang berhubungan dengan faktor linguistik. Komponen-komponen linguistik mencakup fonologi (ucapan), sintaksis dan morfologi (tata bahasa, gramatikal), semantik dan leksikon (makna dan kosakata), dan wacana (gaya). Melihat komponen linguistik, maka kesalahan bahasa yang dapat dilakukan adalah kesalahan dalam ucapan, tata bahasa, makna, maupun gaya bahasa. 

Taksonomi Siasat Permukaan menyoroti kesalahan berbahasa berdasarkan cara struktur permukaan berubah. Dalam taksonomi ini, kesalahan berbahasa dapat disebabkan karena adanya (1) penghilangan, (2) penambahan, (3) kesalahan pembentukan, dan (4) kesalahan pengurutan dalam suatu sistem bahasa.

Taksonomi Komparatif menggolongkan kesalahan dalam penggunaan bahasa target berdasarkan ada tidaknya pengaruh bahasa pertama. Berdasarkan Taksonomi Komparatif, kesalahan penggunaan bahasa dapat dibedakan menjadi (1) kesalahan interlingual, (2) kesalahan intralingual, (3) kesalahan ambigu, dan (4) kesalahan unik.

Taksonomi Efek Komunikatif merupakan pengelompokan kesalahan berdasarkan efeknya terhadap pemahaman pesan komunikasi. Pada taksonomi ini membedakan kesalahan berbahasa berdasarkan terganggu atau tidaknya komunikasi karena kesalahan-kesalahan yang ada. Terdapat  dua jenis kesalahan, yaitu: (1) kesalahan global (global errors) dan (2) kesalahan lokal.

Contoh Kesalahan Berbahasa

Masih banyak kesalahan berbahasa yang sebenarnya kita jumpai. Ada kesalahan bahasa dalam penggunaan kata, salah dalam ejaan dan tata bahasa. 

Kesalahan Penggunaan Kata

Kesalahan penggunaan kata terjadi karena berbagai faktor. 

Kesalahan Makna

Penggunaan kata yang salah dapat terjadi karena pengetahuan makna kata yang salah atau tertukar dari makna aslinya. 

1. Absensi dan Presensi

"Jangan lupa mengisi daftar absensi!" Pernah mendengar kalimat tersebut? Sebagai lawan bicara kita paham bahwa rekan kerja kita mengingatkan kita mengisi daftar kehadiran. Namun, sebenarnya absen sendiri berarti tidak hadir. Apabila merujuk makna sesuai KBBI, maka "jangan lupa mengisi daftar absensi" berarti "jangan lupa mengisi daftar ketidakhadiran". Padahal bukan itu makna yang dikehendaki. Lalu bagaimana yang benar?

Jika absensi bermakna ketidakhadiran, kata yang bermakna kehadiran adalah presensi. Oleh karena itu, kata presensi lebih tepat. 

2. Acuh

Siapa yang beranggapan bahwa makna acuh adalah tidak peduli? Yups, kamu salah! Sebaliknya makna kata acuh dalam KBBI adalah peduli. Coba perhatikan kalimat ini!

Ia suka keluyuran karena sering diacuhkan oleh kedua orang tuanya.

Menurut Kawan Suzan, apakah penggunaan kata tersebut tepat? Jika mengembalikan kata acuh pada makna sesuai KBBI, maka kalimat yang tepat seharusnya  "Ia suka keluyuran karena sering tak diacuhkan oleh kedua orang tuanya."

3. Bergeming

"Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh bergeming menjauh pergi"

Ingat dengan lirik lagu ini? Betul, ini adalah lirik lagu Agnes Monica berjudul Matahariku. Ada yang tahu di mana kesalahan lirik lagu itu? 

Untuk menjauh pergi, diperlukan situasi bergerak atau diam saja? Padahal, bergeming sendiri artinya tidak bergerak sedikit saja atau diam saja. 

"Berjuta warna pelangi di dalam hati
Sejenak luluh diam saja menjauh pergi"

Artinya, apabila mengembalikan kata bergeming pada makna dasarnya, lirik tersebut tidak sesuai. Untuk menegasikan kata bergeming agar bermakna bergerak perlu ditambahkan "tak".  Hal ini serupa dengan kalimat "perampok itu tak bergeming ketika ditangkap polisi". Jika dikembalikan ke makna sesuai KBBI, maka kalimat tersebut semakna dengan "perampok itu tak diam saja ketika ditangkap polisi". Tak diam saja berarti bergerak atau bisa diartikan lari. Jika makna yang dikehendaki adalah perampok itu diam tak berkutik, maka kaimat tersebut salah.

Kesalahan Bentuk dan Penulisan

Kesalahan berbahasa karena ketidaktahuan bentuk kata yang tepat dan penulisan  kata baku juga sering terjadi. 

1. Merubah

Aku sebenarnya tak ingin merubahnya. Aku hanya ingin dia menjadi lebih baik.

Tepatkah kata merubah? Jika merubah yang dimaksud adalah membuat berubah atau mengganti, bentuk yang tepat adalah mengubah. Karena imbuhan "me-" yang ditambahkan pada kata dasar berawalan huruf vokal berubah bentuk menjadi "meng-".

me-+ ubah menjadi mengubah =menjadikan bentuk lain

me-+rubah menjadi merubah = menjadi rubah (?)

2. Kwitansi

Manakah yang tepat, kwitansi atau kuitansi? Berdasarkan KBBI, penulisan yang baku adalah kuitansi. Saya biasanya menggunakan hukum "No KW-KW" untuk memudahkan mengingatkan kata yang tepat. Hukum ini berlaku pula untuk kata kualitas, kuantitas, kuaci, dan kuintal.

Penutup

Setiap pengguna bahas atak mungkin terlepas dari kesalahan berbahasa. Namun, sebagai pengguna bahasa, kita dapat meminimalkan kesalahan tersebut dengan senantiasa belajar dan menambah pengetahuan kita akan sistem bahasa kita dengan membaca jurnal di dalam majalah bahasa dan sastra, misalnya. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan bangga dengan bahasa Indonesia? 

Salam, 





Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.

Posting Komentar untuk "Kesalahan Berbahasa di Sekitar Kita"