Bagaimana Sih Daftar Riwayat Hidup yang Benar itu?
Kalau kalian sedang cari kerja atau mau daftar CPNS, tentu Kawan Suzan akan akrab dengan daftar riwayat hidup. Masalahnya, kebanyakan dari kalian pasti bingung bagaimana sih daftar riwayat hidup yang baik dan benar itu? Bagaimana cara membuat daftar riwayat hidup? Contohnya daftar riwayat hidup yang bagus seperti apa ya? Hayo siapa yang pas guru Bahasa Indonesia nerangin soal surat lamaran kerja pura-pura ke toliet padahal kabur ke kantin?
Pelajaran yang sering disepelekan padahal berguna banget ya ini, Bahasa indonesia. Cjiah, mentang-mentang Mamak Mahajeng guru Bahasa Indonesia.
Daftar Riwayat Hidup yang Mengesankan Bikin Lamaran Kerjamu Bisa Diandalkan
Nyawa surat lamaran pekerjaan itu ada di daftar riwayat hidup. Bagaimana bisa? Soalnya, dari daftar riwayat hidup, calon atasan Kawan Suzan ini bakal ngelihat gambaran kalian secara utuh. Jadi, ketika kalian membuat daftar riwayat hidup, Kawan Suzan harus dapat mendeskripsikan diri dengan sejelas-jelasnya dan membuat calon atasan tertarik buat merekrut. Seolah, daftar riwayat hidup yang Kawan Suzan bikin berkata,
“Woy, Pilih saya!. Saya adalah calon karyawan yang Anda butuhkan.”
Syarat Daftar Riwayat Hidup
Menurut saya, enggak ada aturan baku dalam membuat daftar riwayat hidup. Kalau saya bilang, daftar riwayat hidup itu ibarat kita “menjual diri” hanya dengan bermodal satu atau dua lembar kertas. Nah, tantangannya adalah bagaimana caranya kertas yang selembar atau dua lembar itu mampu “menjual”. Bagaimana caranya kepala HRD bakal tertarik hanya dengan CV atau curriculum vitae yang kita ajukan.
Kalau Kawan Suzan bingung bagaimana cara membuat daftar riwayat hidup, kalian bisa pakai tips yang Mamak Mahajeng berikan. Pada dasarnya, pastikan tujuh prinsip ini terpenuhi.
Prinsip Membuat Daftar Riwayat Hidup |
1. Gunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Ada yang mengatakan kalau kalian mau tahu kepribadian orang, perhatikan penggunakan bahasanya. Saya termasuk orang yang memegang prinsip ini.
Jika Kawan Suzan mau membuat orang tertarik dengan daftar riwayat hidup yang kalian tulis, kalian harus menunjukan bahwa kalian adalah orang dengan kepribadian baik. Orang berkepribadian baik tentu akan menghindari penggunaan bahasa yang alay dan berantakan. Tidak perlu menyingkat kata-kata yang memang tidak perlu disingkat. Kalau mau nulis “yang” ya ditulis “yang”, jangan hanya ditulis “yg”. Lha wong membuang huruf “an” tidak lantas membuat pekerjaan menulis daftar riwayat hidup kalian jadi lebih ringan kok.
2. Rapi dan Mudah Terbaca
Tampilan selalu memberi kesan pertama. Jadi, jangan sampai orang membuang daftar riwayat hidup yang sudah kita buat susah payah sebelum membacanya sampai selesai.
Jika memang diharuskan menulis dengan tulisan tangan, maka buat daftar riwayat hidup dengan tulisan serapi mungkin. Tulisan tangan rapi tidak selalu harus bagus kok Intinya, harus terbaca dengan mudah. Usahakan jangan ada coretan ya!
Kalau tidak ada tuntutan membuat daftar riwayat hidup dengan tulis tangan, lebih mudah lagi. Kalian hanya perlu memperhatikan keterbacaan. Jangan sampai lay out tulisan berantakan. Perhatikan jenis dan ukuran huruf, spasi, dan margin saja sih. Yang penting dari awal hingga akhir, konsisten.
3. Informasi yang Lengkap
Daftar riwayat hidup yang baik adalah yang dapat menjual pembuatnya. Untuk dapat membuat calaon atasan kita mau membeli tentu saja kita harus memberikan informasi yang lengkap.
4. Ringkas
Memang benar kita harus memberikan informasi yang lengkap. Namun, kita harus ingat bahwa bagian perekrutan karyawan tentu tidak hanya membaca surat lamaran kerja kita saja. Makanya, kita harus membuat tulisan yang menggambarkan diri kita secara jelas dengan ringkas. Jangan sampai karena kelenger melihat jumlah lembaran daftar riwayat hidup yang kita buat, justru daftar riwayat hidup kita berakhir di tong sampah.
Idealnya, daftar riwayat hidup itu cukup 1-2 lembar.
5. Konsistensi Karier
Ketika membuat
lamaran kerja, tentu Kawan Suzan sudah paham dengan posisi yang akan dilamar.
Dalam mencantumkan riwayat pekerjaan, cantumkan saja pekerjaan yang sesuai
dengan posisi yang akan dilamar. Kecuali, jika pekerjaan yang tidak sesuai itu
bisa menjadi nilai lebih.
Misal, Kawan Suzan mau melamar menjadi guru di salah satu sekolah swasta. Kawan Suzan pernah menjadi guru les, penjaga fotokopi, dan sesekali menjadi penyiar radio. Maka riwayat pekerjaan yang bisa Kawan Suzan cantumkan cukup guru les dan penyiar radio. Tidak perlu lah itu pengalaman penjaga fotokopi dicantumkan. Enggak ada hubungannya dengan posisi yang akan dilamar.
6. Sesuaikan Urutan: Akhir di Awal
Dalam daftar riwayat hidup, ada beberapa informasi mengenai riwayat, seperti riwayat pendidikan atau riwayat pekerjaan. Kalau menurut Mamak, buat urutan terbalik, yaitu urutan akhir yang ditulis terlebih dahulu. Alasannya apa? Karena yang ditulis awal adalah yang dibaca lebih dulu. Jadi, Jika sebuah sekolah swasta membuka lowongan untuk sarjana Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia, maka informasi yang dibutuhkan adalah dia lulusan universitas mana bukan dari dia lulusan sekolah dasar mana?
7. Buat Pembeda
Jadilah
kreatif. Perlu diingat: surat lamaran
kerja yang masuk ke bagian Pengeloaan SDM bukan milik kita. Maka, bagaimana
caranya daftar riwayat hidup yang kita buat berhasil penyedia lowongan melirik
kita. Namun harus diingat, ketika membuat pembeda pada daftar riwayat hidup
yang kita tulis jangan sampai melupakan keenam syarat sebelumnya, ya!
Apa yang Perlu Dicantumkan dalam Daftar Riwayat Hidup?
Saat mau membuat daftar riwayat hidup untuk melamar kerja biasanya kita akan bingung apa saja sih yang perlu dicantumkan?
1. Data Pribadi
Pada bagian ini, tulis informasi mengenai identitas pribadi kalian dengan jelas dan lengkap. Sertakan pula kontak yang dapat dihubungi. Kontak sebaiknya terdiri atas nomor telepon, Whatsapp, maupun surat elektronik alias email. Oh iya, untuk alamat email pastikan gunakan alamat email yang menggambarkan diri Kawan Suzan. Cara mudahnya adalah gunakan nama asli Kawan Suzan saja. Misalnya, devianggasari@gmail.com jangan deviecantiexbingitz@gmail.com. Hal ini akan menunjukan kredibilitas Kawan Suzan.
2. Riwayat Pendidikan dan Pelatihan
Bukan rahasia lagi bahwa tempat menempuh pendidikan adalah salah satu aspek yang dilihat ketika kita melamar kerja. Padahal sebenernya hal itu juga tidak terlalu menjamin sih. Ingat ya, di bagian ini selalu tulis dari yang paling akhir.
Selain pendidikan formal, Kawan Suzan juga dapat mencamtumkan riwayat pelatihan yang pernah diikuti. Hal ini untuk menunjukan bahwa Kawan Suzan adalah seorang yang senang belajar.
3. Riwayat Pekerjaan
Jika Kawan Suzan sebelumnya pernah bekerja, tuliskan riwayat pekerjaan yang pernah kalian lakukan. Jelaskan nama perusahaan, posisi pekerjaan yang pernah dijabat, tahun bekerja, serta alasan mengundurkan diri. Hal ini dapat dijadikan referensi perusahaan untuk memilih Kawan Suzan atau tidak.
Untuk fresh garduate yang belum memiliki pengalaman kerja, tak perlu memberikan bagian ini jika memang belum ada pengalaman kerja. Jangan lantas bagian ini tetap ditulis, lalu diberi tanda “—”. Intinya, tulis yang memang perlu dan bisa ditulis saja.
4. Keterampilan atau Keahlian yang Dimiliki
Ini penting sekali. Di sini letak Kawan Suzan “menjual” diri. Tulis kemapuan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jika ada keterampilan tambahan yang sekiranya bisa menjadi nilai lebih, cantumkan. Ingat: Tidak perlu menulis sesuatu yang sekiranya bisa dilakukan semua orang.
5. Prestasi
Sebuah perusahaan tentu menginginkan karyawan yang dapat diandalkan. Orang yang memiliki prestasi tentunya akan dipandang memiliki kemampuan lebih. Jadi, jangan sungkan untuk mencantumkan prestasi yang Kawan Suzan peroleh dalam daftar riwayat hidup kalian.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Sih Daftar Riwayat Hidup yang Benar itu?"
Posting Komentar
Sugeng rawuh di susanadevi.com. Silakan tinggalkan jejak di sini. Semua jejak yang mengandung "kotoran" tidak akan ditampilkan ya!