Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Menyalin Tulisan Langsung dari Word ke Editor Blog


Hai, Kawan Suzan. Beneran deh Mamak Mahajeng merasa kudet alias kurang up date. Namanya emak-emak, kudet sedikit tak apalah ya?

Sebagai narablog yang masih bayi, banyak banget ternyata yang harus dipelajari. Seringnya sih justru dapat pelajaran ketika mengalami masalah atau hambatan. Seperti yang mau saya bagi kepada kawan-kawan kali ini.

Ngedraft langsung atau tulis dulu di Word?
Kawan-kawan termasuk yang lebih suka langsung ngedraft langsung di blog atau nulis dulu di Microsoft Word? Kalau Mamak Mahajeng sih lebih nyaman nulis di Word dulu baru disalin ke blog. Dan … ternyata itu SALAH pemirsa. Jangan langsung copy-paste tulisan dari Word ke blog kalau tak mau tampilannya jadi berantakan!

Beberapa waktu yang lalu ketika saya mencoba ikut lomba Dumet, saya mengalami masalah. Setelah artikel sudah diterbitkan, ternyata tampilannya hancur. Hancurnya sih enggak begitu parah, cuma ada beberapa bagian tulisan yang font-nya beda. Sekecil apapun, namanya masalah pasti mengganggu dong ya. Utak-atik seharian. Eh enggak ketemu-ketemu. Akhirnya, saya terpaksa ketik ulang langsung di blog. Lah, mau gimana lagi. Udah mepet DL, Cuy. Tapi alhamdulillah, artikel ini masuk di urutan keempat. Untuk narablog pemula, lumayanlah ya!

Ada yang tahu mengapa tulisan yang diketik di Word tidak bisa langsung disalin dan ditempel di blog? Ternyata Word dan blog itu mempunyai kode html yang tidak sama. Ketidaksamaan kode ini yang memicu terjadinya keberantakan yang tak diharapkan di postingan blog. Untuk urusan yang ini, jangan tanya ke Mamak Mahajeng ya. Saya enggak bisa menjelaskannya lebih detail.

Mengapa Lebih Suka Nulis di Word?

Kalau gitu langsung ngedraft di blog langsung saja?

Nah, ini sulit bagi saya. Ada beberapa hal yang membuat saya lebih nyaman ngetik di Word terlebih dulu ketimbang langsung di dashboard blog. Pasalnya, nih ...

1. Ngetik di Word Tidak Butuh Jaringan Internet

Berhubung tinggal di desa dan di kaki gunung pula, jaringan internet di sini suka disayang-sayang-kan. Tiba-tiba suka ngilang, tiba-tiba suka limited, tiba-tiba suka no internet acces. Jadi, saya lebih suka ngetik di Word. 

Buat ngetik, saya harus nunggu Nana sama Naya bobok atau minimal diajak jalan sama ayahnya. Bisa dibayangin dong, kalau pas ada waktu buat ngetik tapi jaringan enggak bersahabat, mau gimana coba?

Entar giliran jaringan lancar, eh mereka nemplok terus kaya perangko yang habis ditempelin butir nasi. Kagak jadi nulis deh nantinya.

2. Sudah Kadung Terbiasa sama Word

Namanya udah akrab kali ya, susah ke lain hati. Sejak bisa ngetik pake komputer yang layarnya segede televisi tabung sampai sekarang udah banyak laptop yang tipis dan bikin mupeng abis, saya kalau ngetik pake Word. Agak susah kalau harus ngetik di tempat lain. Adakah kawan-kawan yang begitu juga?

Nah, karena saya memang sudah terlanjur jatuh cinta sama Word dan belum pindah ke lain hati buat ngedraft langsung di blog, enggak tahu deh kalau besok, maka saya harus nyari solusi. Untung ya kita itu hidup di era Paman Gugel yang super cerdas. Pertanyaan apa saja bisa dijawab.

Dari tanya jawab saya kepadanya, ternyata ada beberapa cara yang bisa digunain untuk memindah tulisan dari Word ke blog.

Cara untuk Memindahkan Tulisan dari Word ke Blog

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memindahkan tulisan dari microsot Word ke blog tanpa kendala. Kawan-kawan bisa menyesuaikan enaknya menggunakan cara yang mana.

1. Gunakan Notepad

Caranya cukup mudah: salin tulisan dari Word ke Notepad. Karena pada dasarnya Notepad hanya membaca teks, maka elemen lain yang ada dalam pengaturan tulisan kita di Word tidak akan menjadi masalah. 

Masalahnya, karena tidak ada pengaturan tampilan, maka tampilan tulisan pun jadi terlihat berantakan. Jadi, agak susah juga ketika harus mengatur tampilan postingan jika hanya melihat teks yang ada di Notepad. Tapi, masalah ini bukan masalah besar, kok!😁


cara menulis blog

Namun, cara ini menjadi salah satu andalan saya sekarang. Soalnya lumayan cukup mudah. Kalau saya cukup bahan mentah saya salin dari Notepad, lalu ketika mengedit saya lihat di Word, terutama untuk pergantian pargraf dan pengaturan khusus lainnya.

2. Gunakan Media untuk Mengonversi ke Bentuk HTML

Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengubah bentuk tulisan di Word ke dalam kode HTML adalah menggunakan situs Word2cleanhtml.com. Karena menggunakan situs, maka pengerjaannya hanya bisa dilakukan dalam jaringan alias online.

cara menulis di blogger

cara menulis di blogspot

cara membuat artikel di blogger

cara memposting artikel di blog

Caranya sebenarnya sangat mudah. Kita cukup menyalin dan menempel tulisan dari Word ke tempat yang disediakan, lalu klik convert to clean html. Kalau proses sudah selesai, kita tinggal menyalin hasilnya dengan klik Copy cleaned HTML to clipboard. 

Hasil yang sudah kita salin itu selanjutnya tinggal kita tempel di blog. Selanjutnya, tinggal lakukan beberapa pengaturan untuk menyesuaikan tampilan agar sesuai sama selera kita.

3. Menggunakan Fitur dari Microsoft Word

Nah, ini yang saya bilang kalau saya kudet. Jadi ternyata, ada banyak banget hal yang belum saya ketahui untuk memaksimalkan kinerja Word. Salah satunya lembar kerja untuk menyiapkan postingan blog. Ternyata di Word ada template yang bisa digunakan untuk menulis postingan blog sehingga kita tidak terganggu lagi dengan perbedaan kode html.

Caranya: Klik New-New Blog Post. Jika belum pernah menggunakan fitur ini, ada kotak dialog untuk menghubungkan Word dengan blog. Kawan-kawan bisa melengkapinya jika ingin mengunggah secara otomatis tulisan yang sudah dibuat. Namun, jika hanya menyimpan saja dan mengunggahnya secara manual dapat dilewati.
cara memindahkan word ke blog


cara copas word ke blogger

cara copy paste word ke blogger

Jika sudah selesai menulis, ada dua pilihan penanyangan yang dapat dipilih: Publish atau Publish as Draft. Kalau saya, lebih suka publish as draft untuk memastikan bahwa tayangan tulisan sudah sesuai dengan apa yang saya harapkan.

Penutup

Nah, ternyata setiap masalah selalu datang sepaket dengan solusi. Agar file Word bisa dibaca di mana saja, ubah tulisan file doc ke dalam bentuk pdf! Agar tulisan di Word rapi tanpa garis merah, matikan fitur proofing.

Intinya hanya satu: JANGAN MENYERAH! Kalau saya pribadi sih untuk saat ini lebih memilih menulis draft di Word dengan fitur lembar kerja blog pos lalu menyelesaikannya dengan publish as draft atau menyalinnya lebih dahulu di Notepad. Bagi saya, kedua cara itu yang lebih nyaman.

Kalau kawan-kawan punya cara lain, boleh dong bagi pengalamannya. Siapa tahu bisa saya contoh.☺

Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.