Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menang Voucher Belanja, Hati-hati Penipuan!

waspada penipuan online

Kawan Suzan, era teknologi tentu sangat memudahkan kita dalam berbagai hal, termasuk belanja. Saya sendiri mempunyai beberapa aplikasi belanja online. Selain praktis, belanja secara daring biasanya lebih murah dibanding belanja offline.

Nah, masalahnya ada lho beberapa pihak yang justru memanfaatkan kondisi ini untuk meraih keuntungan. Salah satunya adalah menipu pelanggan atau pengguna marketplace. Belum lama ini saya mengalami kejadian tersebut. 

Penipuan Voucher Lazada 2juta Rupiah

Jadi, beberapa kali saya mendapat panggilan dari Lazada. Untungnya sih panggilan tersebut tidak sempat terjawab. Awalnya, saya pikir itu ada hubungannya barang belanjaan saya. Kebetulan, waktu itu ada beberapa barang yang saya pesan di salah satu aplikasi belanja online terbaik menurut ceklist.id.

Tapi, setelah saya pikir-pikir harusnya jika itu ada hubungannya dengan barang yang saya beli, pihak yang akan menghubungi saya adalah pihak penjual, bukan pihak Lazada langsung. Akhirnya, saya pun penasaran. Saya buka nomor Whatsapp akun yang mengatasnamakan Lazada tersebut. Kok nomor teleponnya menggunakan kode (+1). Namun karena kesibukan, saya melupakan kejadian itu.

Selang beberapa hari ada panggilan tak terjawab lagi dari Akun "Lazada".  Kali ini disertai dengan percakapan Whatsapp. Hanya menyapa "selamat siang". Saya cari di aplikasi pencarian nomor, nomor tidak dikenal.Saya semakin curiga bahwa ini akun penipu yang mengatasnamakan Lazada.

Saya jawab pesan Whatsapp dari nomor tersebut dan berharap dia menelepon kembali. Benar saja. Dia kembali menelepon. Setelah basa-basi yang sangat basi, dia memberitahu saya bahwa saya mendapat "voucher belanja Rp2 juta". Dia menanyakan voucher tersebut mau diuangkan atau ditempel di akun Lazada. Saya jawab taruh saja di akun.

Sembari menjawab pertanyaan orang tersebut, saya berusaha tetap fokus agar tidak terkecoh. Nah, benar saja setelah itu dia tanya apakah saya sudah pernah melakukan verifikasi KTP. Nah, ini! Kalau sudah ada hubungannya dengan identitas pribadi, Kawan Suzan wajib berhati-hati.

Saya hanya menjawab saya lupa, nanti saya cek. Dia mengejar akan memandu saya verifikasi. Untungnya waktu itu saya sedang di jalan dan saya mengatakan tidak punya banyak waktu. 

Nah, setelah di tahap ini dia membiarkan saya untuk melakukan verifikasi belakangan dan melanjutkan dengan meminta saya memasang aplikasi Kredivo. Alasanya, nanti voucher itu akan terhubung dengan akun Kredivo. Yang bener saja? Lha katanya mau dapat voucher hadiah, malah disuruh buat akun kredit online?

Saya hanya mengiyakan semua yang dia jabarkan. Nah sampai pada dia menanyakan apakah saya sudah mengistal aplikasi Kredivo dan memaksa saya mengisntal pada saat itu juga, akhirnya saya yakin dia menipu. Saya akhiri panggilan dan tentu saja langsung memblokir nomor tersebut.

Kawan Suzan, saya berbagi cerita ini agar kalian lebih waspada. Era makin canggih, penipu juga makin canggih. Jangan mudah percaya dengan iming-iming yang menggiurkan. Saya yakin buka hanya penipu voucher Lazada, tetapi ada juga penipu voucher Shopee, penipu voucher Tokopedia, bahkan mungkin juga penipu voucher Indomaret atau Alfamart.

Kiat Mencegah Penipuan Melalui Pesan atau Telepon Whatsapp

Penipuan lewat Whatsapp kini marak terjadi. Ada yang mengatasnamakan pribadi, ada juga yang menggunakan brand besar sebuah perusaan.  Berikut ini adalah hal-hal yang seharusnya Kawan Suzan lakukan agar terhindar dari penipuan online.

1. Waspada Nomor Tidak Dikenal

Saya secara pribadi hati-hati sekali apabila ada nomor tidak dikenal yang menghubungi. Biasanya saya akan mengidentifikasi nomor tersebut. Jika mencurigakan, Kawan Suzan dapat mencari tahu nomor tersebut dengan aplikasi pelacak nomor. Aplikasi semacam itu menurut saya sangat membantu menghindarkan kita dari penipu. Oh, iya! salah satu ciri penipu Whatsapp adalah menggunakan nomor dengan kode luar negeri.

penipuan whatsapp

2. Jangan Mudah Percaya Iming-iming

Kawan Suzan, ingat! Hari gini siapa yang enggak butuh duit? Kalau tiba-tiba ada yang memberi tahu kamu dapat hadiah atau voucher undian dan sejenisnya, jangan langsung percaya! 

Biasanya, pengumuman hadiah dari sebuah brand tidak akan "hanya" diberitahu melalui pesan/ telepon Whatsapp. Namun, juga akan ditampilkan di situs resmi dan tentunya akun media sosialnya.

3. Fokus dan Konsentrasi 

Ketika membalas pesan atau menjawab panggilan nomor yang tidak kenal, pastikan Kawan Suzan sedang dalam kondisi fokus. Cermati dan pikir matang informasi yang dia berikan. Jika ada informasi yang mencurigakan, hati-hati!

4. Jangan Berikan Kode OTP/ Pin

Ingat, pin dan kode OTP bersifat rahasia. Bahkan pihak sekelas bank saja tidak pernah menanyakan pin kita. Jadi, jika ada pihak yang menelepon dan meminta Kawan Suzan menyebutkan kode OTP, pin, atau semacamnya, jangan pernah berikan!

5. Simpan KTP atau Identitas Diri Lainnya

Beberapa penipu tampak percaya diri meminta identititas kita. Ingat, jangan beberkan identitas kita secara detail pada penipu. Jangan sebutkan NIK, nama ibu kandung, atau tanggal lahir sembarangan. 

6. Pastikan Nomor Resmi

Untuk nomor-nomor asing yang mengatasnamakan perusahaan besar, pastikan bahwa itu adalah nomor resmi yang biasanya ditandai dengan centang biru. Kawan Suzan juga bisa menanyakan terlebih dulu melalui akun media sosial resminya sebelum memutuskan menjawab pesan pada Whatsapp.

penipuan belanja online


7. Blokir dan Laporkan

Nah, ini pamungkas. Jika memang yakin bahwa nomor asing yang menghubungi Kawan Suzan adalah penipu, tak perlu lama-lama: blokir dan laporkan. Sudah, tidak perlu diladeni lagi. 

Penutup

Penipu sekarang canggih-canggih. Namun, kita juga tak boleh kalah canggih. Selalu waspada di mana pun berada. Jangan tergiur dengan iming-iming yang fantastis. Nalar saja. Untuk mendapat uang seratus ribu, kuli bangunan perlu bekerja seharian. Masa iya, tanpa ngapa-ngapain tiba-tiba kita dapat hadiah jutaan. 


Salam,



Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.