Ketika Rumput Tetangga Tampak Lebih Hijau

Judul	: Rumput Tetangga
Tanggal Rilis	: 18 April 2019 (Indonesia)
Sutradara	: Guntur Soehardjanto
Produser	: Melia Indriati
Skenario	: Alim Sudio
Perusahaan Produksi	: RA Pictures
Pemeran	: 1. Titi Kamal
	2.  Donita
	3.  Kirana Larasati
	4.  Raffi Ahmad
	5.  Gading Marten

Jika saat ini kamu sedang merasa minder dengan peranmu yang "hanya" menjadi ibu rumah tangga, atau merasa berada di persimpangan untuk menjadi ibu rumah tangga atau wanita karier, film ini adalah salah satu film yang bakal saya rekomendasikan untuk Kawan Suzan tonton. Walaupun film ini tak seberat Film Halaman Belakang, film dengan alur yang sangat sederhana ini ternyata mampu meninggalkan bekas yang mendalam untuk saya. 

Kirana yang seorang gadis pintar di sekolahnya dulu ternyata mendadak merasa tidak percaya diri di depan teman-temannya karena ia kini hanya menjalani kehidupan sebagai ibu rumahan. Tak seperti kebanyakan temannya yang menjalani karier di luar rumah, Kirana memutuskan menjalani kariernya di rumah: sebagai istri Ben dan ibu bagi Rega dan Windi.

Ketika Mimpi Menjadi Realita

Sekalipun memendam mimpinya berkarier, jauh di lubuk hatinya, Kirana masih memiliki cita-cita sebagai wanita karier yang sukses. Stan dukun di acara reuni SMA yang ia datangi menjadi jembatan. Mimpinya menjadi kenyataan. Ia terbangun bukan menjadi Kirana istri Ben, tetapi Kirana seorang PR terkenal. Ia dan Diana berganti posisi.Namun, benarkah itu yang ia inginkan?

Menjadi pekerja kantoran yang sukses, memiliki apa pun dan mempunyai banyak hal memang menyenangkan. Namun, nyatanya itu tak membuatnya bahagia. 

Satu-dua hari ia menikmatinya. Namun, tak bisa kembali pada posisinya untuk merasakan kehangatan keluarganya bersama Ben dan kedua anaknya membuatnya frustasi.

Nah, di sinilah masalah mulai muncul. Ternyata rumput tetangga memang tampak selalu lebih hijau. Kirana selalu mengidamkan kehidupan Diana dan begitu pula sebaliknya Diana.

Berhasilkah Kirana merebut kembali posisi yang ditempati Diana?

Tak Ada yang Salah dengan Menjadi Ibu Rumah Tangga

Saya heran. Mengapa banyak sekali wanita yang menjadi rendah diri dengan status ini. Bagi saya, ibu rumah tangga adalah profesi sepanjang hayat. Ibu rumah tangga adalah profesi yang mulia. Tak ada bayaran yang setimpal untuk menggaji ibu rumah tangga.

Sampai saat ini, saya lebih bangga menyebut diri menjadi ibu rumah tangga dibanding PNS. Pekerjaan utama saya adalah ibu rumah tangga. Jikapun Tuhan memberi pekerjaan lainnya, itu adalah pekerjaan lain. 

Kokoh atau tidaknya sebuah rumah tergantung pada ibu rumah tangga. Hangat atau dinginnya sebuah rumah tangga, tergantung pada ibu. Jadi, jangan pernah menyepelekan peran ini.

Jika saat ini Tuhan memberimu kesempatan untuk menjadi ibu yang sepenuhnya mengatur segalanya sendiri, bersyukurlah. Posisimu saat ini banyak diinginkan oleh para pekerja seperti kami.

Jika kamu merasa minder karena ijazahmu kau simpan rapi di lemari, ibu pekerja seperti kami merasa minder karena anak kami hanya diasuh oleh orang-orang yang kadang bahkan tidak mengenyam pendidikan.

Jika kamu merasa minder karena tak menghasilkan uang, ibu pekerja seperti kami merasa minder bahwa uang yang kami dapat nyatanya tak dapat membeli kedekatan anak-anak.

Penutup

Urip iku wang-sinawang.

Kita tidak pernah tahu bahwa ternyata hidup kita lebih menarik dan lebih asyik dibanding hidup orang lain. Bersyukurlah! Tuhan memberi sesuatu yang terbaik. Ia tahu apa apa yang kita butuhkan. Rezeki bukan semata-mata apa yang kita inginkan,

Rumput Tetangga wajib kalian tonton. Bukan karena efek-efek sinematografi atau peran pemainnya yang ciamik, tapi saya rasa pesan ini harus sampai pada semua masyarakat kita. Mau dia istri, suami, orang tua, mertua, wajib paham bahwa tak ada satu pun pembenaran yang bisa dilakukan untuk mengerdilkan peran ibu rumah tangga.

Salam,