Menyerah

puisi-menyerah


Ada nasib di jari-jemari yang menari lincah di atas keyboard laptop tua yang diberi oleh salah satu rekannya


Beras tinggal sekilo, Pak

Baju anak-anak sudah kekecilan, Pak

Listrik harus segera diisi, Pak


Deretan keluh memenuhi kepala


Jari jemari itu berhenti

Cukup lama

Hingga akhirnya, ia menutup laptop yang sejak selepas magrib sudah dinyalakan


Ia menggadaikan satu-satunya sumber penghasilannya

Ia menggadaikan mimpinya

Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.

9 komentar untuk "Menyerah"

Comment Author Avatar
Jangan...
Jangan nyerah, Kak..
Tetap semangat..
Comment Author Avatar
Sabar yaa, nanti pasti dapat ganti lagi. Laptop baruuuu 😂
Comment Author Avatar
Ini puisi kak? Bagus si, tapi serasa bukan puisi:v
Comment Author Avatar
Dilema kepala rumah tangga, antara idealisme dan kenyataan hidup
Comment Author Avatar
Ya Ampun. Ini hanya bebaris kata tapi kok maknanya dalam ya..
Comment Author Avatar
Ini masuk flash fiction ya mbak?

Sugeng rawuh di susanadevi.com. Silakan tinggalkan jejak di sini. Semua jejak yang mengandung "kotoran" tidak akan ditampilkan ya!