Cekal
Di sebuah kamar petak berbau asap rokok Seorang pemuda berambut gimbal mengucek mata yang belum membuka sepenuhnya
Mereka bilang sampah masyarakat
Pemuda berambut gimbal membuka ponsel
Menekan-menekan layar
Ada mata penuh harap
Sepersekian detik, ada api yang padam disiram hujan di matanya
Lalu gemuruh riuh di dadanya terdengar lantang
Pemuda gimbal menjambak rambut di kepalanya
Layar di ponsel berisi tulisan
Rp37.300
Di kepalanya, ada Emak yang menanti ditengok
Juga adik yang menunggu sepatu baru untuk mengganti sepatunya yang menganga seperti mulut buaya
Puisinya tak selaku dulu
Beberapa menjadi sampah
Beberapa diupah tak pantas
Puisi pemuda berambut gimbal terlalu brutal
Puisi pemuda berambut gimbal bagi pejabat seperti panggilan ajal
Terlalu lantang
Terlalu menantang
Posting Komentar untuk "Cekal"
Posting Komentar
Sugeng rawuh di susanadevi.com. Silakan tinggalkan jejak di sini. Semua jejak yang mengandung "kotoran" tidak akan ditampilkan ya!