Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

 

blog-berkarakter

 

Hati-hati dengan pikiranmu! Kadang apa yang terlintas di kepalamu akan menjadi nyata di masa depan.

Percaya atau tidak, sebelum Corona menyerang, saya baru saja menyelesaikan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS. Topik yang saya ambil adalah pembelajaran berbasis teknologi yang kemudian saya sebut BETI.

cerdas-berkarakter
Poster Pembelajaran Berbasis Teknologi

Kegiatan aktualisasi tersebut dilaksanakan bulan September-Oktober 2019. Tak di sangka, pertengahan Maret 2020 kegiatan tersebut benar-benar "harus" diaktualisasikan di penjuru dunia. Belajar daring menjadi salah satu solusi yang dipilih untuk pendidikan di masa pandemi. Apakah kita sudah siap?

Adaptasi Kebiasaan Baru di Bidang Pendidikan

Covid-19 sangat luar biasa. Ia mengacaukan banyak hal. Siapa yang mampu beradaptasi, maka bertahan. Begitu juga dengan dunia pendidikan. Dunia pendidikan dibuat kalang kabut. Semua tanpa aba-aba. Tiba-tiba. Tak ada satu pun yang bersiap. Kita bisa apa selain menyesuaikan diri?

Di awal masa belajar dari rumah, terjadi banyak goncangan. Ketidaksiapan sistem, ketidaksiapan sumber daya, bahkan ketidaksiapan mental para pelaku pendidikan. Guru, siswa, dan orang tua mengalami stres. Belajar secara daring dianggap menjadi momok yang menakutkan. Guru yang tak berkarib dengan teknologi tentu saja pusing bukan kepalang. Siswa merasa terbebani dengan tugas. Orang tua bingung karena tak tahu bagaimana seharusnya mendampingi anak belajar.

Tak menutup mata, Menteri Pendidikan melalui Keputusan Mendikbud Nomor 719/P/2020 memberikan pedoman sebagai acuan pelaksanaan belajar dari rumah. Sangat tidak mungkin memaksakan pendidikan berjalan seperti kondisi normal.  Kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus menjawab keresahan semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Dengan adanya kurikulum ini, pihak sekolah sebagai instansi penyelenggaraan pendidikan dapat fleksibel dalam menentukan kurikulum. 

Ada tiga hal yang dapat ditempuh sekolah berkaitan dengan kurikulum yang digunakan: 1) sekolah tetap mengacu pada kurikulum nasional; 2) sekolah menggunakan kurikulum darurat, dan 3) sekolah melakukan penyederhanaan kurikulum. Tentu saja penentuan kurikulum ini harus disesuaikan dengan kebutuhan, sumber daya, dan sumber dukung yang dimiliki sekolah.

Karakter sebagai Aspek yang Dikuatkan dan Menguatkan

Sesuai Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang dikeluarkan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Republik Indonesia, pembelajaran selama pandemi ini ditekankan pada pemerolehan pengalaman belajar yang bermakna. Prinsip kebijakan yang diambil adalah kesehatan dan keselamatan serta tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial. Oleh karena itu, penekanan penanaman karakter menjadi hal vital yang harus dilakukan.

Orang tua maupun guru harus mampu bersinergi menciptakan ruang belajar mampu membentuk karakter anak. Pembentukan karakter ini tidak akan berhasil tanpa adanya pembelajaran yang bermakna. Bagaimana strategi agar mampu menghadirkan pembelajaran yang bermakna? Tentu saja dengan menghadirkan pembelajaran yang kontekstual, konkret, dan relevan.

Misal, ketika saya hendak mengajarkan materi teks prosedur kepada anak. Bagaimana saya menghadirkan konteks yang tepat, sesuatu yang konkret dan  relevan dengan keseharian mereka. Akhirnya saya memilih media tiktok sebagai sarana membuat prosedur pencegahan Covid-19. Pembelajaran semacam ini diharapkan mampu membangkitkan kreativitas juga kepekaan mereka terhadap situasi yang terjadi.


Penutup

Mau bagaimanapun, pendidikan harus tetap berjalan. Anak-anak terlalu berharga untuk dibiarkan begitu saja. Semua pihak yang terlibat dalam lingkaran pendidikan harus bersinergi dan berupaya melakukan yang terbaik demi generasi penerus bangsa. Pendidikan bukan hanya sekadar pencapaian target kurikulum, tetapi bagaimana mereka tetap belajar di tengah kondisi serba sulit seperti sekarang.


Salam, 



#CerdasBerkarakter

#BlogBerkarakter

#SeruBelajarKebiasaanBaru

#BahagiaBelajardiRumah

Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.