Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenapa Hidupku Selalu Gagal Ya Allah?

kenapa-hidupku-selalu-gagal-Ya-Allah

 Kenapa hidupku selalu gagal Ya Allah?

Kenapa hidupku selalu susah?

Kenapa usahaku selalu gagal?

Pernah berada di fase itu? Sudah berusaha dan berdoa, tapi masih gagal? Mengutuki nasib dan merutuki takdir? Ah, benarkah kegagalan semata adalah urusan takdir? Mau bagaimana lagi, wong rezeki saya jadi orang susah! Ah, kalau sudah berpikir seperti ini, ya susah! Susah untuk bisa sukses.

Saya yakin semua orang bisa sukses. Jika saat ini kamu sudah berusaha tapi selalu gagal, mungkin ada beberapa kesalahan yang tidak kamu sadari.

1. Kurang Gerak

Percaya tidak jika hidup di zaman ini, kamu cukup bergerak untuk menjadi sukses. Lakukan sesuatu. Apapun yang ditekuni, selalu mendatangkan  rezeki. Jika saat ini masih ada yang bilang susah sekali mendapatkan uang dan sukses menjadi pengangguran, saya yakin bahwa kamu pemalas. 

Bagaimana tidak? Cukup bermodal motor dan HP kamu bisa ngojek. Bisa nulis, punya HP ataupun laptop? Banyak media online yang bisa membayar tulisan kamu. Tinggal di kampung, mudah lagi. Cari sayuran genjer  yang tumbuh liar di sawah, lalu jual di pedagang pasar pun laku. Tak punya keahlian sama sekali? Mulung sampah pun bisa jadi uang. Intinya, lakukan sesuatu, pasti ada jalan mendapatkan uang. Ketika hidup terasa sulit, kamu hanya cukup bergerak. Biarkan Tuhan yang menuntunmu.


2. Tidak Peka Terhadap Peluang

Orang sukses adalah orang yang bisa menangkap kesulitan menjadi peluang. Sebaliknya, orang yang selalu beralasan karena keterbatasan dan kesulitan akan selalu gagal dalam hidupnya.

Pandemi ini mengajarkan banyak hal. Banyak orang terpaksa kehilangan pekerjaan. Ada yang mengemis-emis untuk mendapatkan bantuan, ada yang cerdas memutar otak. Pandemi Corona membuat sebagian orang tak nyaman belanja di pasar. Ada peluang usaha yang bisa diciptakan: jasa belanja misalnya. 

Ora kurang cara. Selalu ada jalan. Hanya: kita mau atau tidak?


3. Terlalu Pilah-Pilih

Orang yang tidak berbakat sukses adalah orang yang pilah-pilih di awal meniti karier. Kalau pilah-pilih tapi ada pilihan yang dipilih sih tak masalah, kalau tidak? Saya pernah mendapatkan tawaran menulis artikel 500 kata hanya dihargai Rp10.000. Apakah saya terima? Iya, saya terima. Hitung-hitung untuk belajar dan mengasah keterampilan juga mencari celah meningkatkan kualitas. Jika saat ini ada yang berani membayar ratusan ribu atau suatu saat membayar jutaan rupiah untuk tulisan dengan jumlah kata yang sama, maka itu adalah buah belajar menulis di masa lalu. Kesuksesan adalah proses. Orang gagal umumnya tak menyukai proses. Padahal, tak ada kesuksesan yang instan.


4. Tak Berani Mencoba

Ada yang selalu gagal karena belum pernah mencoba. Apakah Kawan Suzan salah satunya? Saya rasa tidak.

Kita tidak pernah tahu jalan mana yang akan mengantarkan kita pada gerbang keberhasilan. terkadang ada tawaran tak terduga yang tiba-tiba menghampiri. Sayangnya, sebagai manusia biasa kita seringkali cemas dengan beberapa hal yang belum terjadi. Hal inilah yang biasanya akan menjadi penghambat untuk sukses. 

Ketakutan dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki adalah salah satu penyebab terbesar kegagalan. Oleh karena itu, berhenti ragu pada diri sendiri. Percayalah, kamu pasti bisa. Untuk menjadi ahli kamu cukup selalu belajar dan membiasakan diri. 


5. Malas Belajar

Ini juga sebuah kesalahan fatal. Dunia ini dinamis. Semua berkembang. Apa yang kita pelajari di masa lalu, belum tentu relevan di masa sekarang. Jika kamu mau sukses, kamu harus rajin belajar. belajar apa saja. 

Seorang pedagang sukses bisa bangkrut ketika dia tak mau berinovasi. Tak mau mempelajari digital marketing yang sesuai dengan dunia bisnis saat ini. Seorang penulis ternama tidak lagi bisa mengirim tulisan ke media karena ia tak mau belajar mengetik dan mengirimkan karyanya melalui email. Seorang guru paling pintar tak lagi punya siung tatkala tidak belajar teknologi pembelajaran, terlebih ketika dihadapkan pada kondisi belajar dari rumah seperti saat ini. Jadi, secanggih apapun ilmu yang sudah dimiliki, sesakti apapun ajian yang dipunyai, kamu harus mau belajar.


6. Mudah Menyerah

Tukang kue tidak akan mahir membuat kue yang enak dengan satu atau dua kali mencoba resep. Tukang kayu tidak akan mampu menghasilkan kursi yang cantik dengan satu atau dua kali memasah. Jadi, jika kamu mengalami kegagalan ingatlah mereka yang saat ini sudah mahir sudah mengalami kegagalan berulang-ulang kali sebelumnya. Jangan berhenti hanya karena menemui rintangan. Tak ada yang mulus. Justru halangan dan rintangan ini adalah cara belajar paling ampuh. Cara jitu untuk selalu bertumbuh. 


7. Tak Tahan Kritikan

Kita harus sadar bahwa apa yang kita lakukan tak selalu benar. Kita harus mengerti bahwa mungkin orang lain bisa memberi saran yang lebih baik. Ketika memulasi sesuatu, jangan merasa kita sudah melakukan dengan sangat benar. Rendah hatilah untuk menerima kritik juga saran dari orang lain. Percayalah, mereka yang masih mau memberi saran menandakan bahwa mereka peduli.


Penutup

Coba berkaca, apakah 7 hal di atas masih sering dilakukan? Jika ada satu saja yang masih ada padamu, jangan pernah lagi bertanya kenapa aku gagal.  


Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.