Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RUMBEL LITERASI MEDIA: Berdaya Bersama, Berkarya Berirama




Sejak lulus matrikulasi batch 6, bisa dibilang aku adalah matrikan yang masih jalan di tempat. Saking tahu dirinya, aku belum berani melanjutkan ke step berikutnya. Manajemen waktuku memang masih berantakan. Padahal, ketika matrikulasi udah diberi tahu bagaimana cara mengatur waktu agar 24 jam itu cukup untuk semua kebutuhan, baik yang menyenangkan orang lain ataupun yang menyenangkan diri sendiri. 

Alhasil, aku jadi tidak bisa aktif di grup-grup yang aku ikuti. Salah satunya, Rumbel Literasi Media.

Rumbel Literasi Media




Rumbel ini adalah wadah belajar anggota #IbuProfesionalSemarang yang menyukai bidang tulis-menulis. Banyak hal baru yang aku dapatkan dengan kesukaan yang satu ini. Namun, kembali ke masalah aku, manejemen waktu, aku jadi belom bisa konsisten.

Secara personal, aku belum cukup mengenal rumbel ini. Sesekali hanya merapel chat grup ketika ada waktu. Belum banyak yang kukenal juga. Salah satu yang kukenal adalah Mbak Marita karena dia fasilitatorku. Maaf  ya, Mbak. Masih sering ngumpetnya aku.

Resah Jika Harus Berpisah


Liburan semester kemarin berniat menghidupkan kembali semangat menulis. Sudah terlalu padam sebelum menyala. Tentu saja, hal ini tak mudah. Paling enggak, aku harus punya lingkungan yang bisa menjaga agar niat ini terus membara.


Aku berjanji sama diri sendiri untuk mulai aktif dan menyempatkan diri bertandang di beberapa grup yang sudah kuikuti. Salah satunya, ya grup Rumbel Literasi Media ini. Betapa terkejut ketika kemarin bertandang ke grup, justru dapat berita grup ini bakal dibubarin karena terlalu adem ayem saja. Ya memang sih, aku sendir sejak masuk grup pun cenderung diem. Seandainya diumpakan rumah, aku cuma tiduran di kamar tanpa melakukan sesuatu yang cukup berarti. 

Well, sedih banget. Pasalnya, aku memang lagi pengen banget mendongkrak semangat nulis setelah hampir setahun melempem seperti kerupuk yang terkena air. Udah tahu diri sih dan enggak muluk-muluk, minimal seminggu sekali bisa ngepos satu tulisan di blog. 

Semoga saja pembubaran Rumbel Literasi Media hanyalah wacana yang tidak akan terlaksana. Yuk Man-Teman yang tergabung di grup ini, mari kita #SaveRumbelLM kita. Aku yakin masih banyak anggota rumbel ini yang butuh pelukan dari teman-teman agar semangat menulisnya menyala lagi. Butuh dukungan dan pecutan agar tidak memadamkan apa yang membuatnya bahagia. Menulis.

Membesar dengan Hal-hal  Kecil


Menurutku, komunitas tak hanya membesar dengan hal-hal besar yang dilakukan. Justru, banyak hal kecil dan sederhana yang bisa membuatnya lebih berkesan dan bercahaya.



Sudah kuceritakan di awal bahwa salah satu kekuranganku adalah manajemen waktu. Mudah-mudahan dengan membuat jadwal yang tidak terlalu padat justru membuat para anggota yang masih ingin rumbel ini bertahan bisa turut berkontribusi.

1. Tantangan Menulis Pekanan

Menyisakan satu hari dalam satu minggu untuk menulis tentu bukanlah hal yang berat dan masih dibilang masuk akal. Menulis hal-hal sederhana dengan cara yang santai. Intinya adalah yang terpenting menulis. Konsisten adalah tujuan akhir program ini. Sistemnya bisa dicari sistem yang paling pas sehingga semua anggota mau atau tidak mau, mau menulis. Termasuk aku.

2. Tamu Bulanan

Yang namanya wanita, pasti akrab dengan tamu bulanan. Tapi, yang aku maksud bukan tamu yang itu ya.

Biasanya nih, anggota grup menulis itu akan terpecut ketika ada tamu dari luar yang datang. Berbagi ilmu atau minimal berbagi kisah. Siapa tahu, apa yang disampaikan para tamu membuat semangat anggota semakin membara dan mendapat banyak ilmu baru yang penting sekali untuk meningkatkan keterampilan menulisnya.

3. Setahun Berkarya

Kalau yang ini, semoga tidak muluk-muluk. Aku hanya berpikir jika setiap bulan kita ditantang dengan satu tulisan, setiap bulan dapet ilmu baru untuk mengasah keterampilan atau kepribadian menulis tentu akan sangat menyenangkan jika dalam rentang setahun ada satu karya yang berhasil ditelurkan. Satu karya untuk #semestakarya.

Mudah-mudahan masih ada harapan untuk rumbel ini. Mamak Mahajeng butuh pelukan hangat untuk tetap menulis, kurasa begitupun Kawan Suzan lain yang gabung dalam #RumbelLM. 

Susana Devi Anggasari
Susana Devi Anggasari Hai, saya Susana Devi. Mamak dari Duo Mahajeng, Mahajeng Kirana dan Mahajeng Kanaya. Untuk menjalin kerja sama, silakan hubungi saya.